Minggu, 26 Desember 2010

Ekspresi Batik Modern Tabrak Warna



Inilah yang dilakukan Batik Keris, salah satu produsen batik di Indonesia, dengan menggaet perancang Priyo Oktaviano. Melalui sentuhan tangan Priyo, kain batik menjadi busana yang modis, modern, hingga yang tampilannya glamor.

Batik Keris menampilkan karya-karya Priyo dalam acara peresmian butik yang terletak di Mal Discovery, Kuta, Bali, Sabtu (11/12/2010) lalu. Butik ini menjadi salah satu dari 80 toko yang dimiliki Batik Keris di seluruh Indonesia.

Dalam koleksi siap pakai eksklusif, perancang yang dikenal melalui karya-karya tenun ini mengombinasikan beberapa kain dengan motif dan warna berbeda menjadi gaun-gaun dengan model yang sederhana. ”Ini merupakan pembaruan karena baju-baju batik di sini biasanya memakai satu kain,” kata Priyo saat menunjukkan rancangannya sebelum acara peragaan busana.

Gaun yang diperlihatkan Priyo di manekin ini adalah gaun dengan panjang selutut yang dirancang dari tiga kain dengan warna kontras, yaitu biru, merah, dan hijau, yang umumnya bermotif bunga. Batik warna biru dipakai untuk bagian baju dari pinggang ke atas dan warna merah dari pinggang hingga lutut.

Warna hijau digunakan sebagai pemanis di bagian pinggang sehingga terlihat seperti ikat pinggang dan membentuk garis vertikal di bagian bawah gaun. ”Tabrak warna seperti ini sesuai dengan tren 2011,” kata Priyo.

Meski sederhana, Priyo memberi perhatian pada detail, yaitu dengan dengan teknik lipit di pinggang dan bagian bawah gaun. Selain itu, bagian leher diberi aksesori berupa manik-manik dan batu. Di samping memilih warna-warna yang cocok dengan kulit orang Indonesia, yaitu biru, marun, merah muda, dan ungu, Priyo memang mengedepankan kesederhanaan rancangan busana siap pakai yang cocok dipakai ke tempat kerja ini.

”Orang yang memakai baju ini tidak usah berpikir mau dipakai kapan karena baju mudah dipakai dan bisa dipakai kapan saja,” ujar Priyo.

Selain koleksi siap pakai, Priyo juga membuat enam desain dengan menggunakan konsep draperi, yaitu tidak menggunting kain. Koleksi yang juga menggabungkan beberapa kain batik tulis dari sutra ini bergaya lebih etnik, seperti model kebaya bertangan lebar dipadu dengan kain yang dililit di bagian bawah. Direncanakan, desain khusus dari Priyo yang akan diberi label Batik Keris Eksklusif ini akan dijual dalam jumlah terbatas di beberapa butik Batik Keris.

Sebagai karya utamanya, Priyo membuat desain bergaya ball gawn yang dibuat dari 10 kain. Dominique, model yang mengenakan gaun tersebut, tampil dengan dibopong di atas tandu sambil diiringi penari kecak. Walaupun terlihat berat, Dominique mampu memperlihatkan keanggunan gaun tersebut kepada penonton yang ditempatkan di dalam dan di luar butik.

Tampilan modern
Meski punya sejarah panjang, yaitu sekitar 90 tahun, dalam usaha memperkenalkan batik di Indonesia, Batik Keris tak menutup mata terhadap usaha memodernisasi batik. Hal ini dilakukan dengan membuat batik yang semakin berwarna sejak tahun 1990-an untuk menambah variasi batik sogan yang tetap punya penggemar tersendiri.

”Kami harus mengikuti tren supaya bisa menggaet anak-anak muda untuk mengenakan batik,” kata Lina Kusyanto, Komisaris Utama Batik Keris.

Untuk menggaet anak-anak muda tersebut, Batik Keris memang membuat koleksi khusus untuk remaja. Bahannya yang nyaman dipakai, seperti dari katun, memiliki warna-warna cerah, seperti merah muda, merah, dan ungu. Pemakaiannya juga bisa dipadukan dengan celana jins panjang dan pendek, legging, rok pendek, dan sepatu kets.

Saat memperlihatkan baju-baju tersebut pada penonton, para model remaja membawakannya dalam suasana ceria, sambil menari, memakai skateboard, sepeda, bahkan dengan menaiki Vespa.

Untuk memenuhi kebutuhan pasar, tema lain dibuat, seperti koleksi untuk keluarga, yang terdiri atas ayah, ibu, serta anak laki-laki dan perempuan. Ada pula baju kerja, berupa blus dan gaun untuk perempuan, serta kemeja untuk laki-laki yang dibuat dari katun primisima.

Mengenai peresmian butik di Bali, Lina mengatakan, pihaknya menargetkan menggaet pasar turis asing. ”Tak bisa dimungkiri, Bali adalah pintu untuk turis asing yang datang ke Indonesia. Berdasarkan hal itu, kami membuka tempat di sini,” ujar Lina.

Demi menggaet pasar internasional inilah, tampilan modern busana dari kain-kain tradisional Indonesia, termasuk batik, diperlukan.


Editor: Dini
Kompas Cetak

Tidak ada komentar:

Posting Komentar