Senin, 18 April 2011

Cantik di Hari Kartini Dengan Kebaya Encim



Momen hari Kartini yang jatuh pada 21 April mendatang menjadi momentum bagi seluruh wanita Indonesia. Kartini yang identik dengan kebaya bukan lantas mencerminkan kesan kampungan.

Namun di Modern History, Hotel Mojopahit, Jalan Tunjungan Surabaya, kebaya dijadikan baju yang elegan dan berwibawa meski jauh dari kesan glamor.

Tak hanya itu, back to nature menjadi tujuan dalam pembuatan kebaya yang diberi nama ‘Kebaya Encim’. Hal itu terlihat dengan penggunaan alat-alatnya yang memiliki kesan klasik.

Bayangkan saja, mesin jahit yang digunakan untuk membuat Bordir berasal dari tahun 1900an. Belum lagi, pembuatan batik yang masih terdapat kesan manual.

Menurut Henny Hasyim dari Nabilah Emhoidary Desain, penggunaan mesin jahit klasik ini sangat berpengaruh kepada hasil. Dengan mesin itu, hasil bordiran menjadi halus dan memiliki kekuatan yang tinggi.

"Oleh karena itu, menggunakan mesin ini butuh konsentrasi yang tinggi," kata Henny ketika pameran Modern History-an Exhibition of on antique and modern kebaya encim & batuk, di Hotel Mojopahit, Minggu (17/4/2011).

Dia menjelaskan, batik Encim ini adalah identitas utama wanita peranakkan Tionghoa. Sayangnya, pada zaman sekarang wanita Tionghoa jarang memakai Kebaya Encim. Kebaya Encim ini adalah hasil akulturasi budaya Jawa, Sumatera, Belanda, dan Tionghoa.

"Di momen Hari Kartini ini, warisan budaya tersebut harus dijadikan sebagai Busana Moderen dengan interprestasi kontemporer," tutur perempuan berjilbab ini.

Melalui sentuhan Henny ini kemegahan arsitektur hotel Mojopahit berpadu dengan esensi kebaya Encim yang tetap berpadu dengan masa lalu yang tetap elegan dan moderen.

"Dalam inspirasi sejarah, diambil Hotel Majapahit karena tempat ini sarat dengan nilai sejarah," tukasnya.

(nov)


Tidak ada komentar:

Posting Komentar